Janji Prabowo Hapus Outsourcing, Apa Dampaknya bagi Buruh dan Investor?
JAKARTA, KOMPAS.TV – Saat menghadiri peringatan Hari Buruh (1/05/2025) lalu, Presiden Prabowo Subianto mendukung tuntutan buruh untuk menghapus sistem outsourcing atau tenaga alih daya.
Namun Prabowo meminta hal itu dikaji secara realistis dengan tetap mempertimbangkan iklim investasi.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja, Yasierli mengakui sistem kerja outsourcing melahirkan banyak masalah. Karena itu, Presiden Prabowo menginginkan sistem outsourcing dihapus.
Kalangan pengusaha meminta pemerintah tidak terburu-buru menerapkan kebijakan baru soal outsourcing ini.
Pengusaha meminta ada kajian mendalam soal dampak wacana penghapusan outsourcing.
Kementerian Ketenagakerjaan saat ini masih menyusun peraturan menteri terkait outsourcing.
Menteri Yasierli menyebut arahan Presiden Prabowo akan menjadi landasan dalam penyusunan peraturan baru tersebut.
Presiden Prabowo janji hapus sistem outsourcing, namun di sisi lain Prabowo juga minta untuk menjaga investor.
Lalu bagaimana titik temu dua masalah ini. Kita ulas bersama Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, Mirah Sumirat dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam.
#outsourcing #prabowo #hariburuh
Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: http://www.kompas.tv
Media sosial KompasTV:
Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
TikTok: https://www.tiktok.com/@kompastvnews