Kasus Pemuda Aniaya Satpam RS, Kriminolog: Pelaku Diduga Mudah Tersulut Emosi | PART 2
BEKASI, KOMPAS.TV – Video penganiayaan terhadap seorang satpam rumah sakit, yang sempat viral di media sosial, mendapat perhatian masyarakat. Lantaran pelaku berusia 25 tahun ini marah dan hilang kendali usai ditegur korban.
Tindak kekerasan yang dilakukan pelaku mengakibatkan korban pingsan dan dirawat di rumah sakit. Selang 12 hari usai kejadian, polisi menangkap AF di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, usai mendatangi pemakaman kakeknya di Pontianak. Kini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kriminolog Haniva Hasna menilai pemuda AF belum memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi. Hanya gara-gara ditegur, AF bersikap impulsif, yakni tanpa pikir panjang menganiaya korban.
Perilaku impulsif dan sifat emosional yang muncul dari dalam diri pelaku AF bisa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, pertemanan, hingga lingkungan.
Sementara itu, pengamat sosial Rissalwan Lubis menjelaskan, seseorang dapat bersikap agresif untuk menutupi kesalahannya, seperti yang dilakukan AF terhadap Sutiyono.
Selain itu, faktor sosial juga dapat menyebabkan pelaku AF mudah tersulut emosi, gelap mata, dan bertindak di luar nalar.
Soal adanya dugaan intimidasi pelaku terhadap korban, ini merupakan hal yang biasa dilakukan seseorang yang merasa memiliki kekuatan lebih demi menghindari hukuman.
“Di mana bumi dipijak, di sanalah langit dijunjung” semestinya ini yang ada dalam pikiran AF sebelum menganiaya Sutiyono.
Sikap berbesar hati ketika diingatkan dan mengakui kesalahan semestinya ditonjolkan, ketimbang emosional yang merugikan orang lain dan diri sendiri.
Baca Juga Penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, Begini Kesaksian Korban Saat Kejadian | PART 1 di https://www.kompas.tv/regional/587954/penganiayaan-satpam-rs-mitra-keluarga-bekasi-begini-kesaksian-korban-saat-kejadian-part-1
#satpam #penganiayaan #viral
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/587956/kasus-pemuda-aniaya-satpam-rs-kriminolog-pelaku-diduga-mudah-tersulut-emosi-part-2